Sabtu, 17 Desember 2011

~ Senandung Lirih dilangit hati ~

Bismillah…
Untukmu sebuah nama…
dimanakah kau berada
rindu aku ingin jumpa
meski lewat nada
kau dengarkan
Segenap rasa tertumpah
…………………………..
Ada kalanya, tak ada lagi celah untuk sekedar bertutur, tak ada lagi makna untuk sekedar dibagi. Tersekat dalam diam, dan termenung dalam tenang. Mungkin ada saat-saat dimana rasa ingin terlabuhkan, jiwa ingin dibersamai, dan hasrat ingin segera tertuliskan. Maka disanalah, satu kata mampu mendefenisikannya…
Untuk sebuah nama….
Atau, jikalau waktu tak mampu mengurai, dan jalanan sepi hanya menjadi teman… 
Maka sebening harap terpaku dan lunglai disana… 
Di jurang-jurang penantian sambil memilih dimanakah seharusnya langkah ini tertapak.
Dan ketika enggan masih berkata, dan jemari-jemari harap masih menggantung. Seorang yang duduk sambil menunggu, akan bersenandung lirih..
Untuk sebuah nama….
Kalaupun ada ruang dimana cerita ingin terurai, dan mega ingin bertemu dengan langit senja. Maka tecatatlah disana sebuah dimensi waktu yang pasti dinantikan oleh siapapun.
Jikalau ada momen-momen bersejarah yang ingin diabadikan, dan sajak-sajak romantis ingin diciptakan, maka tak ayal lagi satu kata akan bermuara, meski ia jenak, meski ia diam, meski ia, sejatinya sangat mempesona. Waktu berikutnya akan terangkum semua warnanya dalam dimensi indah penuh arti… Dialah..( tau ahhh )

Untuk sebuah nama…
Maka dalam gerimis ini, sekedar kudendangkan..
Untukmu sebuah nama .. 
dimanakah kini kau berada…
Kau pasti disana… dimanapun, Allah sudah mencatatnya dalam takdirku.. juga takdirmu.. Tapi sejujurnya aku malu.. Karena takut, kau akan kecewa mendapatiku menuliskan ini untukmu…

Rindu aku ingin jumpa…
Ahh.. benarkah ? sejatinya, aku habiskan hari bersama kerja-kerja peradaban yang telah kurancang.. Mungkin tak sempurna dimata-Nya, tak seindah yang direncanakan oleh alam bawah sadarku, juga mungkin kamu.. Namun aku harap.. Engkau mampu menerimaku mendesain rancangan hidup yang akan menggetarkan dunia ( Apaaaaaaa yahh )…

Meski lewat nada kata…
Aku tak pandai memainkan alat musik nada itu untuk sekedar mencurahkan rasa, asa dan cita untukmu.. namun aku punya keyakinan untuk sekedar berpijak dengan prinsip dan ketegasanku…
Masih akan kunanti.. masa-masa dimana semua sajak akan terlabuhkan untukmu.. 
Semua senyum akan tercipta untukmu.. dan semua tarian kehidupan akan kuciptakan untukmu..
Bersabarlah.. Semoga bahagiamu yang juga bahagiaku.. Akan terlabuhkan dalam satu kalimat bersejarah…

“Bahagia kita bersama…”

( Alunan kata yang bermain dalam tangga nada hatiKU... Hemmm, entah .. Tapi inilah caraKU menyuarakan, walau tak seindah kata-kata sang melodi lain.. BiarLahhhh ..
Biarkan AKU dalam diamKU melihat segala kemelut yang ada,, ingin menyapa namun KUtak ingin merusakk )

>> Dawai hati sang Ghadis kecil dalam setitik kasih MahabbatuLLahhh <<



0 komentar:

Posting Komentar

 

♥ Aidah's Blog ♥ © 2012. Template Design By: Moezmoe Selamanya